Thursday, May 9, 2013

[FanFiction] Bloody Friendship (Part 3)

Please don't be a plagiator... and Please don't be Silent Reader, Please leave a comment. Thanks for Reading. ~Big hug from Michan ^^

Author: Michan
Genre: Horror
Cast: All member Girls’ Generation (SNSD)
Rating: 12+


“Apa yang terjadi?” tanya Yuri setelah bangun dari pingsannya. “Ada yang menyerupai mu Yul” Jelas Seohyun. “Tadi aku merasa aneh ketika selesai mandi” kata Yuri. “Lalu?” tanya Hyoyeon penasaran. “Lalu aku merasa ada yang  seperti menghipnotis ku dan menakut-nakuti ku dengan berbagai hal. Dan akhirnya Aku tak kuat” jawab Yuri. “Sepertinya ini ada hubungannya dengandiari misterius itu!” ujar Taeyeon tiba-tiba. “Tapi kenapa?” tanya Tiffany penasaran. “Entahlah, tapi aku rasa begitu” jawab Tae. “Diari?” tanya Oppa Kibum bingung. Ia belum tahu tentang diari dan kunci itu. “Sebentar, Aku akan mengambilnya Oppa” kata Sunny. Sunny pun kembali membawi diari dan kunci itu. “Ini Oppa” kata Sunny sambil memberikan diari dan kunci itu. Oppa Kibum memandangnya heran. Ia mulai membukanya. Lalu yang pertama kali dilihatnya adalah halaman berdarah itu. Ia membacanya. “Yaampun kasihan sekali!” Kata Oppa Kibum. Para member pun menceritakan tentang diari itu.
                Sekarang sudah siang. Waktunya makan siang. “Bagaimana kalau kita makan di restoran Italia?” tanya Taeyeon yang sedang menginginkan lasagna (baca: Lasanya) itu. “Wah ayo Eonni! Aku juga sedang ingin Spaghetti” kata Sooyoung kegirangan. “Bagaimana? Yang lainnya setuju?” tanya Hyoyeon. “Baiklah” kata yang lain. Mereka pun berangkat diantar manajer mereka. Singkat cerita mereka sudah selesai makan dan sudah sampai di dorm. Mereka baru masuk kedalam dorm tetapi mereka dikejutkan dengan Hyoyeon yang tergeletak di lantai ruang tamu. “Hyoyeon? Apa yang terjadi dengannya? Bukankah tadi ia ikut dengan kita?” Jessica benar-benar panik. “Hyo? Hyo?” Taeyeon menggoyang-goyangkan tubuh Hyoyeon yang pucat pasi. “Lalu siapa yang tadi kut makan dengan kita?” Si Maknae Seohyun mulai ketakutan. “Tenanglah Seororo” Tiffany berusaha menenangkan Seohyun. Tiba-tiba sebuah suara mengerikan terdengar “Hahahaha…. Kalian telah merasakan apa yang aku rasakan. Rasakan semua itu!”. “Suara siapa itu?” Yoona bergidik ngeri. “Tunggu, itu seperti suara yang menakutiku ketika aku selesai mandi tadi pagi. Ia berkata dengan suara yang mengerikan sembari menyakitiku” Yuri menjelaskan penglamannya tadi pagi. “Hyo! Hyo! Bangunlah Eonni!” Taeyeon berusaha membangunkan Hyoyeon. Akhirnya Hyoyeon terbangun. “Aku… Aku…. Merasa tersakiti ketika akan berangkat makan siang tadi. Ada yang berteriak kencang sekali di telingaku. Ia mengatakan sesuatu yang menyakitkan dan menyakitiku” jelas Hyoyeon. “Kalian sudah makan siang?” tanya Hyoyeon lagi. “Sudah. Tadi kami makan bersamamu. Tapi ketika pulang kami menemuimu disini” jelas  Jessica sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Lebih baik kita baca kembali diari aneh itu. Bukankah ada halaman yang belum kita baca? Pasti kejadian ini ada kaitannya dengan itu!” ujar Seohyun. Taeyeon mengambilkannya. Mereka pun membaca diari itu di ruang tamu. Mereka menemukan satu halaman yang disitu juga tertulis sebuah alamat web, yang sepertinya web itu adalah milik pemilik diari itu. Di halaman itu tertulis:
‘Seminggu yang lalu Aku lulus dari kuliahku. Hari ini aku membuat web untuk menjual baju-baju yang aku desain melalui online serta bisa membagi tips-tips berpakaian sesuai tren mode yang berkembang.
Alamat web ku: www.yonghwasfashion.com’

“Ini alamat web nya! Aha!” seru Sooyoung kegirangan. “Ayo kita buka web itu!” ajak Taeyeon sambil menyalakan laptopnya.

Taeyeon lalu  membuka Opera mini lalu mengetikkan alamt web tersebut. Akhirnya web tersebut terbuka. Isinya adalah baju-baju indah yang mahal. Ada pula tips-tips berpakaian. Ya isinya seperti yang diceritakan di diari misterius tadi. “Intinya, berarti ia adalah orang terkenal” Sunny mengambil kesimpulan. Mereka pun menemui sebuah artikel yang berisi tentang berita kematian Song Yung-Hwa. Isinya adalah:‘Berita Duka CitaSong Yung-Hwa telah meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Karya-karya nya dan prestasinya kini hanya bisa kita kenang. Sekarang ini ia sudah tidak bisa lagi menulis di web ini. Dan mohon perhatian. Web ini akan segera ditutup satu bulan yang akan datang. Semoga Song Yung-Hwa diterima disisi Tuhan.Penulis: Staf dan Keluarga Song Yung Hwa’
“Tunggu dulu. Artikel ini adalah artikel terakhir yang ditulis pada tanggal 3 Januari dan berarti harusnya pada sekitar bulan  Februari web ini sudah tidak ada. Tetapi sekarang adalh bulan April dan web ini bias kita buka!” Seohyun mulai merasa aneh. “Apa yang sebenarnya terjadi disini. Semua ini aneh! Sungguh aneh!” keluhTiffany. “Oh yaampun, sebentar aku haus. Aku ingin mengambil minum” kata Yoona tiba-tiba. Yoona pun pergi mengambil air minum.
Setelah dua puluh menit Yoona tak kunjung kembali ke ruang tamu. Member lain mulai resah. Mereka takut kejadian tadi pagi dan ketika makan siang tadi terulang kembali. Akhirnya para member memutuskan untuk pergi ke ruang makan. Mereka melihat Yoona terbaring lemah di lantai disampingnya terdapat  Gelas yang akan digunakannya pecah. Para member mendekati Yoona. Tapi sebelum sampai pada Yoona, sesuatu menghalangi mereka. Sosoknya mengerikan dan berlumuran darah. Sosok itu mengenakan dress selutut berwarna putih dengan kalung pita mawar terlilit dilehernya. Seluruh tubuhnya pucat pasi.Rambut coklatnya terurai panjang. Hyoyeon memberanikan diri untuk bicara pada sosok itu. “Kau bukan yang telah menyakitiku tadi siang?!” omel Hyoyeon. “Dan kau kan yang juga telah menyakitiku ketika aku selesai mandi?! Sekarang apa maumu?!” Yuri ikut mengomel. “Ja.. Jadi kau yang telah mengganggu kami seharian penuh ini?” Tanya Taeyeon terbata-bata. “Ya! Memang aku! Lalu kenapa?!” kata sosok itu dengan nada menantang. “Siapa kau?!” Tanya Seohyun. “Aku?!” sosok itu justru balik bertanya. “Ya, tentu saja kau!” kata Sunny. “Hahahaha… Kalian tahu? Aku adalah pemilik diari yang kalian pegang itu!” jawabnya kasar. “Ja… Jadi kau Song Yung-Hwa? Bukankah kau sudah meninggal?” tanya Tiffany terbata-bata. “Lalu apa maumu?!” Taeyeon mulai marah. “Ya aku memang Song Yung-Hwa! Tapi bukan Sung Yong-Hwa yang dulu! Aku tentu saja ingin menghancurkan kalian! Dasar Bodoh!” Sosok itu lagi-lagi menjawab dengan kasar. “Menghancurkan? Apa salah kami?” Jessica bertanya pada sosok itu. “Salahmu?! Biar ku beritahu! Kalian benar-benar memiliki persahabatan yang kuat. Dan aku benci itu! Aku ingin menghancurkannya!” jawabnya. “Memangnya ada masalah apa? Apakah kau tak punya sahabat? Huh!” kata Sooyoung. “Dasar! Kau pikir aku tak tahu jika kalian sudah membaca sebagian dari diariku dan webku itu! Mestinya Kalian tahu apa yang terjadi!” omel sosok itu. “Baiklah! Kami memang tahu! Lalu apa urusanmu dengan kami” kata Seohyun. “Kan sudah kubilang bahwa aku muak dengan persahabatan kalian yang menjijikan itu!” kata sosok itu dengan marahnya. “Hey! Kami tidak punya salah terhadapmu! Jangan ganggu kami lagi! Dan kembalikan Yoona! Dasar egois!” amarah Taeyeon meledak. “Jadi kalian tidak mau kuganggu ya? Baiklah, kalian tahu kunci apa yang kalian pegang itu?” kata sosok itu. Senyum licik terajut di bibir tipisnya. “Tidak” jawab Jessica singkat. “Biar ku beri tahu ya, itu adalah kunci butikku yang ada di kota London. Dan jika kalian tidak mau kuganggu lagi. Maka kalian harus menemukan butikku. Aku ini baik hati, jadi kuberi waktu satu bulan untuk ini. Bagaimana?” katanya dengan wajah licik. “Baiklah! Kami terima tawaranmu itu” jawab Taeyeon mewakili semua member, setelah mereka berunding. “Tapi sebelumnya kami ingin bertanya!” ujar Sunny. “Apalagi yang mau kau tahu? Huh?” jawabnya. “Bagaimana kunci dan diari ini bisa sampai di dorm kami?” Sunny mengutarakan pertanyaannya. “Begini, si bodoh Lacey yang telah membunuhku kebingungan dan akhirnya lari kesini, dulu ini adalah rumahnya. yang sekarang menjadi dorm kalian. Lalu dia menyimpan diari dan kunci itu di laci kayu kesayangannya. Ya, dia mengambil diari dan kunciku. Dan akhirnya Dia memutuskan untuk bunuh diri. Dia takut kasus ini terendus polisi. Itulah yang membuatnya bunuh diri. Memang ia sangat bodoh seperti kalian! Hahahaha…..” jelas hantu itu panjang lebar. “Bodoh? apanya dari kami yang bodoh?!” omel Jessica dengan tatapan dingin. “Kalian bodoh karena telah penasaran dengan diari itu dan ternyata korbanku tepat sekali, karena bersahabat erat. Hahahaha…. Ambillah Yoona mu ini! Aku tak butuh! Hahahaha….” Katanya seraya menghilang.

To Be Continued.....

0 comments:

Post a Comment