Author: Michan
Genre: Horror
Cast: All member Girls’ Generation (SNSD)
Rating: 12+
Genre: Horror
Cast: All member Girls’ Generation (SNSD)
Rating: 12+
Akhirnya
malam pun tiba. Taeyeon dan Hyoyeon mulai bersiap dengan celemek mereka. Mereka
akan memasak untuk makan malam. “Menurut kalian masak apa ya yang enak?” Tanya
Hyoyeon pada member lain sebelum memasak. “Sepertinya ayam lada hitam lezat”
kata Sooyoung bersemangat. “Baiklah. Yang lain setuju?” Tanya Hyoyeon lagi.
“Setuju!” Seru member lain bersamaan. Taeyeon
dan Hyoyeon pun segera memasak. Singkat cerita, Hyoyeon dan Taeyeon akhirnya selesai
memasak. “Makanan siap!” teriak Taeyeon dari dapur. Yoona dan Seohyun
mendatangi dapur. Mereka membantu Taeyeon dan Hyoyeon menyuguhkan makanan di
ruang makan. “Yaaayy!” Seru Sooyoung senang ketika melihat makanan telah selesai dimasak. Mereka makan dengan lahap. Akhirnya
makanan pun habis. “Sebentar, aku ingin mengambil sesuatu” ujar Taeyeon
tiba-tiba sambil meninggalkan ruang makan.
Akhirnya
Taeyeon kembali dengan membawa sebuah diari dan kunci di tangannya. “Apa itu Tae?”
Tanya Yuri penasaran. “Iya, milik siapa itu?” Tanya Yoona. “Ini adalah diari
dan kunci misterius yang kutemukan di laci kayu di kamarku dan
Sunny. Tapi, lihatlah banyak bercak darah disini” jelas Taeyeon. “Hii… Milik
siapa itu sebenarnya? Darimana asalnya?” Tiffany bergidik ngeri. “Tenanglah
dulu Eonni” Sunny menenangkan Tiffany yang panik itu. “Begini, tadi siang
ketika kalian membereskan dorm. Taeng berniat untuk membereskan salah satu
ruangan yang sekarang sudah menjadi salah satu kamar tidur itu. Taeng menemukan
sebuah laci. Lalu Ia membukanya. Dan ternya isinya adalah kunci dan diari
berdarah itu. Lalu Sunny, Sooyoung, dan Aku mengetahuinya. Tapi kami tidak tahu
dari mana asalnya” jelas Jessica panjang lebar. “Ya, itu benar” seru Sunny
setuju. “Apa?! Coba kita buka diari itu!” kata Seohyun penasaran. Taeyeon
meletakkan kunci misterius itu diatas meja makan, lalu membuka diari hijau tua
itu. “Inilah nama pemiliknya” jelas Sooyoung sambil menunjuk tulisan ‘Sung
Yong-Hwa’. “Dan ini nama sahabatnya” kata Jessica sambil menunjuk tulisan ‘Love
my Best Friend: Lacey’. “Dan ini adalah diari yang berisi tentang kuliah
modennya dan pekerjaannya, kami sudah membaca isinya sedikit” kata Taeyeon,
mengakhiri penjelasan mereka.
Mereka
membolak balik diari misterius itu. Di salah satu halaman diari itu mereka
menemukan tulisan tentang keberhasilan pemilik diari itu. Isinya adalah:
‘Kuliah bertahun-tahun ku tidak sia-sia. Sekarang aku sudah memiliki Butik sendiri. Aku pun mulai terkenal sebagai Perancang busana berprastasi. Aku sangat bersyukur.'
“Oh, pantas saja sahabatnya membunuhnya pasti iri pada keberhasilannya dan tidak dapat menahan diri” lagi-lagi Taeyeon mengambil kesimpulan. “Membunuh?!” Tanya Yuri keheranan. “Iya. Ini cobalah lihat halaman ini!” ujar Sunny sambil membalik ke halam berdarah. Mereka membaca tulisan yang ditulis dengan darah itu bersama-sama. “Ini sebuah penyesalan akan pembunuhan itu” kata Yoona. Air mata mereka mulai menitik. Keharuan benar-benar mereka rasakan ketika membaca tulisan merah itu.Sambil terisak, mereka membuka lembaran-lembaran diari yang lainnya dan membacanya.
‘Kuliah bertahun-tahun ku tidak sia-sia. Sekarang aku sudah memiliki Butik sendiri. Aku pun mulai terkenal sebagai Perancang busana berprastasi. Aku sangat bersyukur.'
“Oh, pantas saja sahabatnya membunuhnya pasti iri pada keberhasilannya dan tidak dapat menahan diri” lagi-lagi Taeyeon mengambil kesimpulan. “Membunuh?!” Tanya Yuri keheranan. “Iya. Ini cobalah lihat halaman ini!” ujar Sunny sambil membalik ke halam berdarah. Mereka membaca tulisan yang ditulis dengan darah itu bersama-sama. “Ini sebuah penyesalan akan pembunuhan itu” kata Yoona. Air mata mereka mulai menitik. Keharuan benar-benar mereka rasakan ketika membaca tulisan merah itu.Sambil terisak, mereka membuka lembaran-lembaran diari yang lainnya dan membacanya.
Selang beberapa waktu Seohyun
menengok jam dinding bergaya klasik di ruang makan itu. Tak terasa sudah pukul
sepuluh malam. “Eonni sudah larut. Aku pun mulai mengantuk. Bagaimana jika kita
tidur dulu? Besok kita lanjutkan lagi membaca diari ini dan memecahkan misteri
ini. Bagaimana?” Tanya Seohyun yang sudah mulai menguap itu. “Oh, baiklah. Ayo
kita tidur dulu. Sudah larut” kata Taeyeon setuju. “Baiklah” susul yang lain. Mereka
semua bersiap-siap untuk tidur. Mereka masuk ke kamar mereka. Satu kamar
ditempati oleh dua orang tapi ada pula yang sendirian. Taeyeon masuk ke
kamarnya, ia satu kamar dengan Sunny. Ia menyimpan diari dan kunci misterius
itu kembali di laci kayu di kamar mereka itu.
Pagi telah datang. Matahari
menyingsing. Para member terbangun dari tidurnya. Mereka bersiap-bersiap untuk
mandi pagi. Ada dua kamar mandi di Dorm baru mereka. Mereka bergantian mandi.
Sambil menunggu mereka menonton televisi. Yang pertama mandi adalah Tiffany dan
Seohyun. Selanjutnya adalah Yuri dan Taeyeon. Akhirnya setelah lima belas
menit, Taeyeon keluar dari kamar mandi. Yang lainnya terus bergantian mandi.
Tinggal Yoona dan Tiffany yang belum mandi. Lalu Yuri menyapa mereka. “Kalian
tidak mandi?” Tanya Yuri. “Kami sedang mengantri yul. Seperti tidak tahu saja.”
Jawab Yoona. “Loh! Bukankah kamu belum keluar dari kamar mandi. Bahkan sudah
lama sekali!” Tiffany kebingungan. Ia memeriksa kamar mandi yang dipakai Yuri.
Yoona juga ikut. Tok... Tok.. Tok… Yoona mengetuk pintu kamar mandi tersebut.
Tapi tidak ada jawaban. Tiffany lalu mencoba membuka handel pintu itu. Tapi
terkunci! Yoona mengetuk pintu itu lagi. Tapi lagi lagi tak ada jawaban dari
dalam. Berkali-kali mereka mengetuk pintu itu, tapi berkali-kali pula tak ada
jawaban. Mereka mulai panik dan memanggil member lainnya. “Eonni!!” Teriak
Yoona dan Tiffany dengan nada sangat panik. “Yaaa” Member lainnya datang. “Ada
apa?! Kalian terlihat sangat panik!” Tanya Hyoyeon ikut panik. “Ini kamar mandi
yang dipakai Yuri terkunci! Tapi ketika diketuk berkali-kali tidak ada jawaban
sama sekali! Dan anehnya, tadi Yuri bertanya mengapa kami tidak mandi!” jelas
Yoona bingung. “Apa?!” para member tersentak kaget. “Oppaaa!!!” Seohyun memanggil
manajer mereka. “Ada apa ini?” sang manajer datang. “Kamar mandi yang dipakai Yuri
terkunci. Tapi ketika diketuk tak ada jawaban!” jelas Tiffany. “Coba kita
dobrak saja! Mau tak mau! Karena tak ada pilihan lain!” kata Manajer Kibum. “Oh,
ya tadi tapi Yuri menyapa Aku dan Yoona!” kata Tiffany lagi. “Hah?!” seru Manajer
Kibum kaget. “Lalu Yuri siapa lagi itu?!”
Seohyun benar-benar kebingungan. “Aku akan memeriksa ruangan tempat kalian
bertemu Yuri!” seru Taeyeon. Ia pergi ke ruangan itu. Tapi tak ada siapapun.
Taeyeon kembali ke depan kamar mandi. “Tak ada siapapun?!” Seru Taeyeon mulai
ketakutan. “Apa?! Tadi Yuri menyapa kami disitu!” Seru Yoon dan Fany
berbarengan dengan penuh kepanikan. “Ok, semua tenanglah! Sekarang kita coba
saja dulu mendobrak pintu ini. Oke?” kata Oppa Kibum. “Satu, Dua, Tiga!”
Braaaaak…. Pintu sudah tebuka. Nampak Yuri tergeletak lemah tapi ia sudah
mengenakan pakainnya. Berarti dari tadi Ia sudah selesai mandi. Tetapi Ia pengsan.
Itulah yang membuatnya lama sekali keluar dari kamar mandi. Mereka segera
membawa Yuri ke kamarnya. Yul satu kamar dengan Yoona. Mereka berusaha
menyadarkan Yuri. Tiba-tiba suara tawa licik yang entah dari mana asalnya
terdengar jelas. Dan sekitar lima menit
setelah suara itu Yuri tersadar.
To Be Continued……
0 comments:
Post a Comment