Thursday, June 6, 2013

[FanFiction] Bloody Friendship (Part 7)

Please don't be a plagiator... and Please don't be Silent Reader, Please leave a comment. Thanks for Reading. ~Big hug from Michan ^^

Author: Michan
Genre: Horror
Cast: All member Girls’ Generation (SNSD)
Rating: 13+


                Yang keluar dari keran air tersebut adalah darah. “Yaampun, kenapa malah seperti ini Eonni” kata Seohyun panik. “Dari mana asal darah ini?! Aneh” ujar Taeyeon yang juga panik. Mereka berdua lalu membangunkan Sooyoung dan Sunny yang juga berada di kamar itu. “Eonni! Eonni! Bangun ini penting sekali!” teriak Taeyeon dan Seohyun sambil mengguncang-guncang tubuh Sunny dan Sooyoung. “Ada apa sih!” omel Sunny yang terbangun. “Iya, kenapa rebut sih!?” susul Sooyoung dengan jengkel. “Itu, di toilet itu…” kata Seohyun dengan terbata-bata. “Apa?! Kenapa?!” omel Sunny dan Sooyoung sekali lagi. “Disitu keluar darah dari kerannya” jelas Taeyeon yang mulai berusaha untuk menenangkan diri. “Darah?!” teriak Sunny dan Sooyoung spontan. “I… Iya”. Sooyoung dan Sunny bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju toilet yang ditunjuk Seohyun. Tetapi di toilet tersebut ternyata darah dari yang keluar dari keran sudah membanjiri lantai toilet tersebut. “AAAAAAAAAAA” Teriak mereka berempat.

Tak lama setelah teriakan mereka, Yoona dan Tiffany yang tidur tak jauh dari ruangan mereka datang ke kamar mereka. “Ada apa sih kalian berteriak-teriak tengah malam seperti ini?!” omel Tiffany di sela kantuknya. “Iya, kalian berisik sekali!” Yoona ikut mengomel. “Ini, Eonni. Lihat!” Kata Sooyoung sambil menunjuk toilet berdarah itu. Tiffany dan Yoona mendekati toilet tersebut. Mereka langsung berpelukan dengan spontan. “Hiiiiiiiiiiiii” Yoona bergidik ngeri. “Pantas saja kalian berteriak sangat keras” kata Tiffany. “Kita harus menutup keran ini” kata Seohyun. “Umm.. Baiklah, biar aku saja yang menutupnya” kata Sooyoung berusaha memberanikan diri. Ia mulai melangkah masuk menginjak lautan darah didalam toilet aneh tersebut. Kriiiiikk… Akhirnya Sooyoung menutup keran tersebut. Dan untungnya berhasil! Namun, setelah Sooyoung keluar dari toilet tersebut dan menutup pintunya, tiba-tiba terdengar suara tangis yang terdengar menyeramkan. Padahal belum hilang rasa takut mereka terhadap keran yang mengeluarkan banyak darah. Para member berusaha menutup telinga mereka rapat-rapat. Memang suara tangisan tersebut sudah tak terdengar lagi sekarang. Namun mereka justru melihat seorang wanita yang menangis dengan rambut cokelat yang terurai panjang. Tubuhnya berlumuran darah. Tubuhnya terbalut gaun panjang berwarna putih berbahan sutera dengan selendang sutera yang panjang. Pakaian yang dikenakannya sangat indah. Namun di tubuhnya tertancap pisau besar. Raut wajahnya muram dengan penuh air mata. Sosok wanita itu seakan samar-samar dan berpindah-pindah. “AAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!” Teriakan para member meledak, bahkan lebih keras dan panjang dari yang sebelumnya. Para member berlari keluar ruangan tersebut untuk turun ke lantai bawah dan menemui member lainnya.

                Grubukk… Grubukk… Grubukk… Suara riuh anak tangga yang dituruni secara terburu-buru memecah kesunyian malam itu. Sesampainya dibawah mereka lansung memasuki ruang tamu yang dipakai Hyoyeon, Jessica, dan Yuri. Tetapi dipojok ruangan tersebut terdapat sesosok wanita yang sangat mirip seperti wanita yang menangis tadi. Namun kali ini rambut panjang wanita tersebut menutupi wajahnya. Untungnya wanita itu menghilang secepatnya. Para member tatap memberanikan diri untuk masuk lebih dalam, meskipun ketika baru saja mereka masuk langsung ada kejanggalan di ruangan tersebut. “Eonni bangun!” teriak mereka sambil menggoncang-goncang tubuh member lain yang masih tertidur. “Ada apa sih?!” Hyoyeon terbangun pertama. “Sudahlah, bangun saja dulu! Kami harus membangunkan yang lain. Ini keadaan darurat!” ujar Yoona. Akhirnya Yuri terbangun, lalu disusul oleh Jessica. “Kenapa kalian terlihat panik?” Tanya mereka bertiga. Member yang lain pun menceritakan apa yang mereka alami.

“Oh, jadi begitu. Tunggu, bukankah harusnya kita sudah terbebas dari kejanggalan-kejanggalan yang menimpa kita selama ini?” kata Hyoyeon yang baru teringat akan janji hantu Sung Yong-Hwa. “Iya, kau benar juga Hyo, dia bilang jika kita temukan butik ini maka dia akan berhenti mengganggu kita” setuju Yuri. “Huh! Berarti kita ditipu!” kata Yoona jengkel. Kriiiiing….. Kriiiiing….. Kriiiing…. Tiba-tiba suara telepon memecah obrolan mereka. “Hah? Suara telepon? Coba periksa Hp kalian” kata Taeyeon mulai curiga. Para member memeriksa Hp mereka masing-masing. Tetapi tidak ada yang menelepon bahkan mengirimkan SMS samasekali. “Jangan jangan…” Para member segera keluar dari ruangan tersebut. Mereka menyorotkan senter mereka ke sekeliling lantai dasar itu. Dan mereka melihat sebuah telepon diatas meja, di salah satu bagian dari lantai dasar tersebut. Para member mendekati telepon berwarna hitam tersebut. Ternyata dugaan mereka benar, suara telepon berdering yang sampai saat ini masih bordering berasal dari telepon tersebut. Tapi sebelum para member mengangkatnya, telepon itu sudah berhenti bordering. “Siapa yang menelepon tengah malam seperti ini? Dan mengapa telepon tua yang sudah lama tidak digunakan dapat menerima panggilan?” pikir Taeyeon. Mereka memeriksa kabel telepon itu. Dan ternya kabel telepon sudah putus termakan usia. “Apa?! Kbelnya sudah pu… putus?!” seru Yoona sembari memegang dua bagian kabel telepon itu. Dan, Kriiiiing…. Kriiiiing…. Kriiiing….. Telepon hitam itu berdering kembali. “Aduh, sepertinya kita tidak perlu mengangkatnya” kata Yuri ngeri. Namun setelah lima menit mereka tidak mengangkat telepon tersebut, deringannya sama sekali tidak berhenti. “Deringan telepon kenapa bisa selama ini?” kata Yoona sambil mengerutkan kening. “Namanya juga telepon aneh Yoon” sambar Hyoyeon. “Hmmm…. Sepertinya kita harus mencoba mengangkatnya” saran Jessica. “Baiklah, sepertinya kita harus mencoba” setuju Yoona. “Baiklah” seru member yang lainnya. Tapi baru saja Jessica hendak mengangkat gagang telepon aneh itu, tiba-tiba deringan telepon tersebut berhenti. “Yaampun dia selalu saja mempermainkan kita! Dasar licik!” dengus Yoona kesal. “Ah, sudahlah kita tidak perlu menghiraukan telepon menyebalkan ini, sekarang kita tidur saja” ajak Taeyeon. Para member setuju dengan Taeyeon. Namun, baru saja mereka mereka . Namun meninggalkan telepon yang penuh kejanggalan itu lima langkah, telepon tersebut berdering kembali. Namun mereka tak menghiraukan telepon menjengkelkan itu. Tetapi semakin para member menjauh dan tak perduli, semakin keras pula deringan telepon tersebut. Para member benar-benar merasa jengkel dan terganggu, apa lagi mereka benar-benar lelah hari itu. “Huh!! Benar-benar keterlaluan! Apa lagi sih meu si licik itu!” amarah Taeyeon meledak. Taeyeon lalu berlari menuju telapon dan mengangkat gagangnya. Namun tidak ada suara apapun bahkan nada terputus sama sekali. Member yang lain menghampiri Taeyeon. “Suara siapa yang ada di telepon?” Tanya Seohyun penasaran. “Tak ada suara apapun!” kata Taeyeon kesal sambil membanting gagang telepon. Namun lagi-lagi telepon tersebut berdering. Yoona mencoba mengangkatnya. “Halo” kata Yoona di telepon dengan singkat. Para member mendekatkan telinga mereka ke gagang telepon yang digenggam Yoona.


To Be Continued……

0 comments:

Post a Comment