Author: Michan
Genre: Horror
Cast: All member Girls’ Generation (SNSD)
Rating: 13+
Genre: Horror
Cast: All member Girls’ Generation (SNSD)
Rating: 13+
Yang
keluar dari keran air tersebut adalah darah. “Yaampun, kenapa malah seperti ini
Eonni” kata Seohyun panik. “Dari mana asal darah ini?! Aneh” ujar Taeyeon yang
juga panik. Mereka berdua lalu membangunkan Sooyoung dan Sunny yang juga berada
di kamar itu. “Eonni! Eonni! Bangun ini penting sekali!” teriak Taeyeon dan
Seohyun sambil mengguncang-guncang tubuh Sunny dan Sooyoung. “Ada apa sih!”
omel Sunny yang terbangun. “Iya, kenapa rebut sih!?” susul Sooyoung dengan
jengkel. “Itu, di toilet itu…” kata Seohyun dengan terbata-bata. “Apa?!
Kenapa?!” omel Sunny dan Sooyoung sekali lagi. “Disitu keluar darah dari
kerannya” jelas Taeyeon yang mulai berusaha untuk menenangkan diri. “Darah?!”
teriak Sunny dan Sooyoung spontan. “I… Iya”. Sooyoung dan Sunny bangkit dari
tempat tidur dan berjalan menuju toilet yang ditunjuk Seohyun. Tetapi di toilet
tersebut ternyata darah dari yang keluar dari keran sudah membanjiri lantai
toilet tersebut. “AAAAAAAAAAA” Teriak mereka berempat.
Tak lama setelah teriakan mereka,
Yoona dan Tiffany yang tidur tak jauh dari ruangan mereka datang ke kamar
mereka. “Ada apa sih kalian berteriak-teriak tengah malam seperti ini?!” omel
Tiffany di sela kantuknya. “Iya, kalian berisik sekali!” Yoona ikut mengomel.
“Ini, Eonni. Lihat!” Kata Sooyoung sambil menunjuk toilet berdarah itu. Tiffany
dan Yoona mendekati toilet tersebut. Mereka langsung berpelukan dengan spontan.
“Hiiiiiiiiiiiii” Yoona bergidik ngeri. “Pantas saja kalian berteriak sangat
keras” kata Tiffany. “Kita harus menutup keran ini” kata Seohyun. “Umm..
Baiklah, biar aku saja yang menutupnya” kata Sooyoung berusaha memberanikan
diri. Ia mulai melangkah masuk menginjak lautan darah didalam toilet aneh
tersebut. Kriiiiikk… Akhirnya Sooyoung menutup keran tersebut. Dan untungnya
berhasil! Namun, setelah Sooyoung keluar dari toilet tersebut dan menutup
pintunya, tiba-tiba terdengar suara tangis yang terdengar menyeramkan. Padahal
belum hilang rasa takut mereka terhadap keran yang mengeluarkan banyak darah.
Para member berusaha menutup telinga mereka rapat-rapat. Memang suara tangisan
tersebut sudah tak terdengar lagi sekarang. Namun mereka justru melihat seorang
wanita yang menangis dengan rambut cokelat yang terurai panjang. Tubuhnya
berlumuran darah. Tubuhnya terbalut gaun panjang berwarna putih berbahan sutera
dengan selendang sutera yang panjang. Pakaian yang dikenakannya sangat indah.
Namun di tubuhnya tertancap pisau besar. Raut wajahnya muram dengan penuh air
mata. Sosok wanita itu seakan samar-samar dan berpindah-pindah.
“AAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!” Teriakan para member meledak, bahkan lebih
keras dan panjang dari yang sebelumnya. Para member berlari keluar ruangan tersebut
untuk turun ke lantai bawah dan menemui member lainnya.
Grubukk…
Grubukk… Grubukk… Suara riuh anak tangga yang dituruni secara terburu-buru
memecah kesunyian malam itu. Sesampainya dibawah mereka lansung memasuki ruang
tamu yang dipakai Hyoyeon, Jessica, dan Yuri. Tetapi dipojok ruangan tersebut
terdapat sesosok wanita yang sangat mirip seperti wanita yang menangis tadi.
Namun kali ini rambut panjang wanita tersebut menutupi wajahnya. Untungnya
wanita itu menghilang secepatnya. Para member tatap memberanikan diri untuk
masuk lebih dalam, meskipun ketika baru saja mereka masuk langsung ada
kejanggalan di ruangan tersebut. “Eonni bangun!” teriak mereka sambil
menggoncang-goncang tubuh member lain yang masih tertidur. “Ada apa sih?!”
Hyoyeon terbangun pertama. “Sudahlah, bangun saja dulu! Kami harus membangunkan
yang lain. Ini keadaan darurat!” ujar Yoona. Akhirnya Yuri terbangun, lalu
disusul oleh Jessica. “Kenapa kalian terlihat panik?” Tanya mereka bertiga.
Member yang lain pun menceritakan apa yang mereka alami.
“Oh, jadi begitu. Tunggu, bukankah
harusnya kita sudah terbebas dari kejanggalan-kejanggalan yang menimpa kita
selama ini?” kata Hyoyeon yang baru teringat akan janji hantu Sung Yong-Hwa.
“Iya, kau benar juga Hyo, dia bilang jika kita temukan butik ini maka dia akan
berhenti mengganggu kita” setuju Yuri. “Huh! Berarti kita ditipu!” kata Yoona
jengkel. Kriiiiing….. Kriiiiing….. Kriiiing…. Tiba-tiba suara telepon memecah
obrolan mereka. “Hah? Suara telepon? Coba periksa Hp kalian” kata Taeyeon mulai
curiga. Para member memeriksa Hp mereka masing-masing. Tetapi tidak ada yang
menelepon bahkan mengirimkan SMS samasekali. “Jangan jangan…” Para member
segera keluar dari ruangan tersebut. Mereka menyorotkan senter mereka ke
sekeliling lantai dasar itu. Dan mereka melihat sebuah telepon diatas meja, di
salah satu bagian dari lantai dasar tersebut. Para member mendekati telepon
berwarna hitam tersebut. Ternyata dugaan mereka benar, suara telepon berdering
yang sampai saat ini masih bordering berasal dari telepon tersebut. Tapi
sebelum para member mengangkatnya, telepon itu sudah berhenti bordering. “Siapa
yang menelepon tengah malam seperti ini? Dan mengapa telepon tua yang sudah
lama tidak digunakan dapat menerima panggilan?” pikir Taeyeon. Mereka memeriksa
kabel telepon itu. Dan ternya kabel telepon sudah putus termakan usia. “Apa?!
Kbelnya sudah pu… putus?!” seru Yoona sembari memegang dua bagian kabel telepon
itu. Dan, Kriiiiing…. Kriiiiing…. Kriiiing….. Telepon hitam itu berdering
kembali. “Aduh, sepertinya kita tidak perlu mengangkatnya” kata Yuri ngeri.
Namun setelah lima menit mereka tidak mengangkat telepon tersebut, deringannya
sama sekali tidak berhenti. “Deringan telepon kenapa bisa selama ini?” kata
Yoona sambil mengerutkan kening. “Namanya juga telepon aneh Yoon” sambar
Hyoyeon. “Hmmm…. Sepertinya kita harus mencoba mengangkatnya” saran Jessica. “Baiklah,
sepertinya kita harus mencoba” setuju Yoona. “Baiklah” seru member yang
lainnya. Tapi baru saja Jessica hendak mengangkat gagang telepon aneh itu,
tiba-tiba deringan telepon tersebut berhenti. “Yaampun dia selalu saja
mempermainkan kita! Dasar licik!” dengus Yoona kesal. “Ah, sudahlah kita tidak
perlu menghiraukan telepon menyebalkan ini, sekarang kita tidur saja” ajak
Taeyeon. Para member setuju dengan Taeyeon. Namun, baru saja mereka mereka .
Namun meninggalkan telepon yang penuh kejanggalan itu lima langkah, telepon
tersebut berdering kembali. Namun mereka tak menghiraukan telepon menjengkelkan
itu. Tetapi semakin para member menjauh dan tak perduli, semakin keras pula
deringan telepon tersebut. Para member benar-benar merasa jengkel dan
terganggu, apa lagi mereka benar-benar lelah hari itu. “Huh!! Benar-benar
keterlaluan! Apa lagi sih meu si licik itu!” amarah Taeyeon meledak. Taeyeon
lalu berlari menuju telapon dan mengangkat gagangnya. Namun tidak ada suara
apapun bahkan nada terputus sama sekali. Member yang lain menghampiri Taeyeon. “Suara
siapa yang ada di telepon?” Tanya Seohyun penasaran. “Tak ada suara apapun!”
kata Taeyeon kesal sambil membanting gagang telepon. Namun lagi-lagi telepon
tersebut berdering. Yoona mencoba mengangkatnya. “Halo” kata Yoona di telepon
dengan singkat. Para member mendekatkan telinga mereka ke gagang telepon yang
digenggam Yoona.
To Be Continued……
0 comments:
Post a Comment